Seekor kucing berwarna abu-abu sering terlihat bermain bersama
ketiga anaknya yang masih kecil, tak jarang juga terlihat dia sedang menyusui
dengan susuan yang manja. Ya begitulah
kasih seorang ibu, yang selalu hadir memberikan keceriaan dan kebermanfaatan
bagi anak-anaknya.
Ketika itu, terdengar suara dari depan jendela kamar kos
“ggrrrrrrrhh… hhmmmhhh”, seperti desahan kucing yang biasanya ingin ngajak gelut dengan temannya. Setelah ditengok, ternyata dia adalah seekor kucing
abu-abu itu. Kucing yang biasanya bersuara “miau..meong..” tersebut berubah
suaranya dan terlihat galak karena mempertahankan makanan yang sedang
dimakanannya, padahal yang ingin memintanya, hanyalah anak dari kucing
tersebut. Ketika sang anak mencoba
mendekatnya, maka sang ibu kucing tersebut menamparnya, sehingga sang anak
akhirnya menjauh.
Falah firdaus pun bergumam:
1. Sebaik-baik ibu adalah ibu dari jenis manusia. Tentunya ibu yang bertaqwa kepada Allah ta’ala. Seorang ibu justru tidak rela apabila dia dalam keadaan kenyang, sementara anaknya dalam keaadalan lapar. Dalam kondisi kecukupan, momen yang sering terjadi didalam kehidupan seorang ibu adalah berpura-pura sudah makan, agar anaknya dapat makan tanpa merasa tidak –enakan- terhadap ibunya.
2. Saat dalam keadaan senang maupun susah, seorang ibu selalu hadir didalam kehidupan anaknya. Jika anaknya minta sesuatu darinya, dan ia mampu, maka ia penuhi dengan rasa bahagia. Namun jika permintaan anaknya tidak bisa dipenuhinya, maka ia menjawab santun dan lapang dada, bukan dengan tamparan dan gurauan kasar.
3. Sebaik-baik makhluk adalah manusia yang bertakwa kepada Rabbnya. Seorang yang bertakwa akan mengedepankan perintah Dia, dibanding hawa nafsu atau tabiat jeleknya. Dalam hal ini, anak adalah amanah yang Allah ta’ala titipkan, maka seorang yang bertakwa akan merawat dan menjaga anaknya sebagaimana ia ingin dijaga Rabbnya.
4. Cinta dan kasih sayang tidaklah cukup untuk mengarungi bahtera kehidupan. Jika memang cukup, maka akan banyak ibu-ibu dari jenis manusia memiliki sifat yang mirip dengan ibu-ibu dari jenis hewan. Karena hakikatnya hewan juga memiliki kasih sayang.
5. Tetapi dengan ‘ilmu lah manusia dapat menjalani kehidupan ini. Akal yang diberikan oleh Allah ta’ala dimanfaatkan untuk memahami ‘ilmu sehingga manusia dapat mencapai derajat yang mulia disisi Allah ta’ala.
Catatan:
Cerita yang berada dalam “Diary Hikmah” berdasarkan
kisah nyata di kehidupan penulis. Bukan bermaksud menggurui atas kejadian yang
terjadi, tetapi untuk dijadikan pembelajaran dan pengalaman untuk lebih baik
lagi. Mari kita ambil pelajaran setiap momen yang Allah ta’ala berikan di
kehidupan
0 Komentar