Makna Kehidupan : Film Penguins of Madagascar #Part1
Bismillahirrahmanirrahim..
Sungguh, menikmati pesan moral merupakan suatu hal yang bisa dicari
dimana saja, termasuk didalam suatu film, tak terlepas dari film animasi yaitu “Penguins
of Madagascar”. Sepanjang film ini ditayangkan, keindahan
suatu pesan ditampilkan dengan apik oleh empat ekor pinguin sebagai tokoh
utama, yaitu Skipper, Kowalski, Rico, dan Private. Keempatnya mempunyai karakter yang saling
berkesinambungan layaknya satuan grup elit pinguin. Mari berpikir makna apa saja yang kita bisa ambil
didalam suatu film, ya sebuah film, tidak melulu soal ceramah. Cekidot..
Bagian awal cerita dimulai dengan tiga ekor
pinguin kecil yang terpisah dari ribuan pinguin yang tidak tahu tujuan mereka
berjalan berbaris. “Skipper kita tidak bisa terbang”, sahut Kowalski, “lalu apa gunannya ini?” kata skipper sambil
menggoyangkan sayap mungilnya, Kemudian Rico menepukan sayap mungilnya ke sayap
skipper. Melihat kesamaan hal tersebut yang
sering terjadi dan kita alami, tak aneh melihat kebingungan pinguin yang tidak
bisa terbang walaupun ia punya sayap.
Pertama ia bingung, dan kemudian mereka berpikir, yaudah sih kalau gak
bisa buat terbang pasti bisa buat yang lain, seperti gerakan “tepukan tinggi”,
sebuah tos khas ala mereka di dalam film ini.
Tentunya hal tersebut akan selalu terjadi pada kita, tetapi apakah kita
akan berpikir bahwa tiada suatu hal yang Allah ciptakan dengan kesia-sian begitu
saja.
Belajar Bersyukur Lewat Sayap
Pinguin
“Dan Kami tidak menciptakan
langit dan bumi dan apa yang diantara keduannya tanpa hikmah, yang demikianlah
itu anggapan orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka
akan masuk ke neraka.” (QS. Saad : 27)
Skipper, Rico, dan Kowalski sedang mengepakan sayapnya |
Tanamkan Tekad Kuat ala Skipper
Kemudian perjalanan ketiga ekor pinguin tersebut berlanjut dengan
mengejar sebuah telur, mereka keluar dari barisan pinguin yang tidak tahu akan
tujuannya, ketiga pinguin kecil itu tidak takut untuk mengejar telur pinguin
yang sedang berguling, dan mereka ingin menyelamatkan telur itu walaupun mereka
tahu keadaan dunia luar berbahaya. “Kita bukanlah apa-apa kecuali manis dan
menggemaskan, kita memang kehilangan beberapa telur tiap tahun dan itu hanya
seleksi alam”, tambah seekor pinguin dewasa dalam barisan sambil mencoba
mengingatkan ketiga pinguin itu. Namun tekad Skipper terlalu kuat, ia tak
peduli dengan anggapan orang lain. Jika
suatu hal yang akan ia lakukan baik dan membantu sesuatu, maka biarkan ia
dengan sikapnya. Itulah yang membuat
Skipper nantinya akan menjadi seorang pemimpin dalam timnya. Tentu kedua teman kecilnya, Rico dan Kowalski
dengan senang mengikuti tantangan sang pemimpin.
“...... Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)
Skipper mencoba mengejar sebuah telur |
Dikala Sahabat Hadir dan Memberi Kehangatan
Tak berapa lama akhirnya mereka menyelamatkan sebuah telur tersebut yang akhirnya diketahui adalah telur pinguin. Telur itu menetas dan terlihat seorang bayi pinguin lucu yang menanyakan kepada ketiganya “apakah kalian keluargaku? ” . Saat itu Private sebagai sebuah telur yang terbuang, tidak mempunyai siapa-siapa selain beberaoa pinguin yang berada didepan matanya. Skipper menjawab “Kamu memiliki kami, Kita saling memiliki. :) ” Jawaban itu sungguh mengharukan, jawaban yang selalu diinginkan setiap orang dari kita. Disaat kita merasa kesulitan dan tidak ada seseorang yang dekat dengan kita. Keluarga, atau Sahabat hadir memberi solusi dan kehangatan. Sekedar sapaan hangat dikala kita lengah dan tak berdaya akan nafsu dunia, kembali mengingatkan kita akan kehadirannya yang selalu siap mendengarkan ocehan keluhan kita, baik dia paksa maupun dengan halus dia pinta. Ketiga pinguin tersebut menerima kehadiran pinguin kecil yang dikenal dengan nama private. Dan akhirnya mereka bersama-sama melakukan petualangan yang belum pernah didapatkan oleh pinguin sebelumnya.
Tak berapa lama akhirnya mereka menyelamatkan sebuah telur tersebut yang akhirnya diketahui adalah telur pinguin. Telur itu menetas dan terlihat seorang bayi pinguin lucu yang menanyakan kepada ketiganya “apakah kalian keluargaku? ” . Saat itu Private sebagai sebuah telur yang terbuang, tidak mempunyai siapa-siapa selain beberaoa pinguin yang berada didepan matanya. Skipper menjawab “Kamu memiliki kami, Kita saling memiliki. :) ” Jawaban itu sungguh mengharukan, jawaban yang selalu diinginkan setiap orang dari kita. Disaat kita merasa kesulitan dan tidak ada seseorang yang dekat dengan kita. Keluarga, atau Sahabat hadir memberi solusi dan kehangatan. Sekedar sapaan hangat dikala kita lengah dan tak berdaya akan nafsu dunia, kembali mengingatkan kita akan kehadirannya yang selalu siap mendengarkan ocehan keluhan kita, baik dia paksa maupun dengan halus dia pinta. Ketiga pinguin tersebut menerima kehadiran pinguin kecil yang dikenal dengan nama private. Dan akhirnya mereka bersama-sama melakukan petualangan yang belum pernah didapatkan oleh pinguin sebelumnya.
Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam bersabda “...Barangsiapa yang membantu keperluan saudarannya, maka Allah akan
memenuhi keperluannya. Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan seorang
muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan diantara kesusahan-kesusahan
hari kiamat nanti. Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah
akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (Shahih Muslim no.4677)
Si Imut Private |
Dikala Musuh Mendidik Kita Sebagai Pemenang
Private digambarkan sebagai sosok yang imut, dan lugu. Ia yang paling muda dan paling dilindungi
oleh ketiga sahabatnya itu. Sepuluh tahun berlalu, dengan tanggal yang sama,
Private keluar dari cangkangnya, ketiga sahabatnya tentu akan membuat suatu
hadiah berkesan untuk seorang sahabat yang kehadirannya membuat dunia mereka menjadi
lebih manis, semanis wajah dan suaranya.
Mereka berangkat kesuatu tempat dan ditempat itulah private mendapatkan
hadiah cheezy dibbles, sebuah snack keju yang sangat enak. Namun malang hal tersebut harus dibayar
dengan kejadian penculikan keempat pinguin oleh Dr. Octavius Brine, tokoh
antagonis dalam film tersebut. Tentu saja
ada tokoh antagonis yang selalu hadir di setiap cerita untuk memberi hadangan
dan ketidaknyamanan sang tokoh utama.
Kehadirannya mutlak adanya dan tak mungkin terlepas dari kesehariannya. Tujuannya
jelas, yaitu untuk mengganti kebaikan dengan keburukan, melepas tali persahabatan
dengan tali permusuhan, dan mengubah tujuan kemenangan menjadi kekalahan. Melihat hal tersebut dalam kehidupan kita
tentu membuat tujuan kita menjadi terhalangi, ada bayang-bayang ketakutan yang
menghantui perjalanan kita menuju kemenangan.
hadiah untuk Private |
Namun hal tersebut tidak sepenuhnya buruk. Bukankah hal tersebut yang membedakan seorang
pemenang dengan seorang ‘calon pemenang’, ‘mantan pemenang’, atau bahkan si ‘pura-pura
pemenang’. Calon pemenang, adalah
seorang yang mempunyai tekad baik yang kuat diawal, mempunyai semangat perjuangan
yang hebat, namun masih berusaha untuk mencapai tujuan karena terlalu lama
menghadapi persoalan yang ada dan akhirnya tertinggal oleh seorang pemenang. Mantan pemenang adalah, mereka yang mempunyai
tekad kuat dan semangat hebat, mampu menyelesaikan persoalan yang ada, dan
berhasil mencapai tujuannya, namun terlalu lama berpijak atas kepuasan,
sehingga keistiqomahannya luntur, dan digantikan oleh seorang pemenang. Mereka yang pura-pura pemenang, adalah mereka
yang yakin akan kemampuanya, yakin akan usahanya, dan yakin akan tujuannya,
namun tidak mampu mengaplikasikan ketiga hal tersebut ke dalam tindakannya,
sehingga ia benar-benar ‘dipecundangi’ oleh seorang pemenang. Seorang pemenang adalah mereka yang mempunyai tekad kuad, dan hal itu
diaplikasikan kedalam semangat dan usaha yang luar biasa demi terwujudnya tujuan
mereka. Mereka tak lantas berpuas diri,
terhadap satu tujuan yang sudah tercapai, melainkan menambah ketinggian
derajatnya sebagai pemenang dengan tujuan yang lebih agung lainnya sampai Sang
Pemilik Kemenangan ridho atas tujuan mereka.
“Dan Kami bagi-bagi mereka di
dunia ini menjadi beberapa golongan; diantaranya ada yang shaleh dan
diantaranya ada yang tidak demikian. Dan
kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk,
agar mereka kembali (kepada kebenaran)” (QS. Al-A’raf : 168)
Sang Musuh : dr. Brine |
To be continued...
original posted by Hashfi RYB
0 Komentar